Tuesday, November 22, 2011

D.I.A.M


Assalamualaikum wbt.
Alhamdulillah wa syukurillah, Allah masih memberi saya peluang untuk terus meluah tanpa kata dan mencatat tanpa tinta (of kos!elektronik mana ada pakai dakwat) :p

DIAM


Budaya Melayu: Diam tanda setuju

Ya.kita membesar dengan nilai ini. Lebih-lebih lagi sewaktu urusan meminang atau melamar.

Tetapi, saya membesar dengan nilai yang berbeza: Diam tanda tak setuju.

Ya!inilah nilai yang almarhumah emak (nenek) saya terapkan pada saya.
Dan setelah membesar dengan nilai ini selama 22tahun, barulah minda saya dapat mencerna isinya.

Mungkin ada yang bertanya: Kenapa pula diam tanda tak setuju?

Ini adalah justifikasinya:
  1. Jika kalian tidak bersetuju atau berselisih kerana sesuatu: DIAM
  2. Jika kalian sakit hati kerana sesuatu: DIAM
  3. Jika kalian marah: DIAM
  4. Jika kalian melihat aib seseorang: DIAM (usah sebarkan)

Diam bukan bermakna kalian bersetuju dengan apa jua tindakannya.
Akan tetapi, kata-kata yang terlisan tika amarah adalah lebih emosionalnya dari rasionalnya.

Seni perbualan

Sedikit perkongsian bersama:
  1. The smart one isn't the one who wins arguements, rather is the one who avoids getting into them in the first place.
  2. Let not your tounge mention the shame of another. For you yourself are covered in shame and all men have tounges. If your eye fall upon the sins of your brother, shield them and say: "O my eye! All men have eyes!" (Imam Ash-Shaafi'ee)
  3. Words are like medicine. Little is enough and too much destroys you. ('Amr ibn Al-'As)
Allahu'alam

2 comments:

  1. MasyaAllah, sangat benar. Saya setuju.
    Mohon share your thoughts.

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah :)
    sila2..moga sama2 beroleh manfaat.insyaAllah
    *sekadar perkongsian yang biasa-biasa dari insan yang biasa-biasa*

    ReplyDelete